Jumat, 28 September 2012

Significant moments on September 2012

1.  Board of Directors Angkasa Pura II yang baru
     Menjelang penghujung bulan September 2012, tepatnya pada tanggal 24, Menteri BUMN merombak susunan Direksi PT Angkasa Pura II (Persero).  Di Gedung Kementerian BUMN di Jakarta, ketujuh Direktur yang dilantik pada hari itu adalah:
1) Tri S.Sunoko, Direktur Utama
2) Rinaldo J. Aziz, Direktur Komersial Kebandarudaraan
3) Endang A.Sumiarsa, Direktur Operasi Kebandarudaraan
4) Salahudin Rafi, Direktur Pengembangan Kebandarudaraan dan Teknologi
5) Sulistio Wijayadi, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha
6) Laurensius Manurung, Direktur Keuangan
7) RP Hari Cahyono, Direktur SDM dan Umum

Tidak hanya perubahan beberapa nama jabatan, tapi juga munculnya sosok baru yaitu bapak Hari Cahyono yang sebelumnya menjadi Head of Internal Auditor.  Selamat mengemban tugas dan jabatan baru, semoga Angkasa Pura II dapat mewujudkan cita-cita sebagai pengelola bandara yang berkelas dunia.

The new of Board of Directors Angkasa Pura II

      Towards the end of September 2012, exactly on the 24th, the Minister of SOEs reorganize the Board of Directors of PT Angkasa Pura II (Persero). In the SOE Ministry building 12 floor in Jakarta, seven Directors appointed on the day were:

1) Tri S.Sunoko, President Director/CEO
2) Rinaldo J. Aziz, Director of Commercial Airport
3) Endang A.Sumiarsa, Director of Airport Operations
4) Salahudin Rafi, Director of Airport Development and Technology
5) Sulistio Wijayadi, Director of Cargo and Business Development
6) Laurensius Manurung, Director of Finance
7) RP.Hari Cahyono, Director of Human Resources and General Affairs


Not just a change of a few titles, but also the emergence of a new figure, Mr. RP Hari Cahyono formerly the Head of Internal Auditors. Congratulations to the task and new positions, hopefully Angkasa Pura II to embody the ideals of a world-class airport company.

2. Penandatanganan Perjanjian dengan TNI-AU

Direksi AP II, GM Husein Sastranegara, dan Panglima Komando Operasi TNI-AU beserta jajaran.

    Ternyata hari Senin tanggal 24 September 2012 itu merupakan hari yang padat agenda buat Direksi AP II. Setelah pagi harinya acara pelantikan Board of Directors yang baru, sore hari mereka harus hadir dalam penandatanganan Perjanjian dengan TNI-AU.  Ruang Sumba Hotel Borobudur menjadi saksi peristiwa itu.  Bapak Endang A.Sumiarsa yang baru saja dilantik sebagai Direktur Operasi Kebandarudaraan mengawali tugasnya dengan menandatangani perjanjian dengan TNI-AU yang diwakili oleh Marsekal Muda Bagus Puruhito, Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara I. Perjanjian yang ditandatangani hari itu adalah menyangkut penggunaan bersama Pangkalan TNI Angkatan Udara Husein Sastranegara Bandung sebagai Bandar Udara. Kolaborasi yang baik antara unit kerja Corporate Secretary, Accounting, Legal dan General Affairs membuat acara ini berjalan dengan tertib dan lancar.


The signing of the agreement with the Indonesia Air Force
     Apparently Monday 24 September 2012 was a hectic day agenda for the Board of Directors of AP II. After a morning inauguration ceremony of the new Board of Directors, in the afternoon they had to attend the signing of the agreement with the Indonesia Air Force. Sumba Meeting room of Hotel Borobudur becomes a witness of the event. Mr. Endang A.Sumiarsa recently appointed as Director of Airport Operations began his duties by entering into an agreement with the Indonesia Air Force, represented by the Junior Marshal Bagus Puruhito, Commander of Air Force Operations Command I. The agreement signed today is concerned with the use of Air Force Base Bandung as the airport. Good collaboration between units Corporate Secretary, Accounting, Legal and General Affairs to make this event run smoothly. 

Angkasa Pura II Ikut Memeriahkan Bandung Air Show 2012


Booth Angkasa Pura II pada Pameran Kedirgantaraan dan Potensi Daerah di acara Bandung Air Show 2012

Public Relation Manager and Air Safari reporter from Philipine

Memberikan hadiah berupa souvenir kepada anak Sekolah Dasar yang dapat menghafalkan nama-nama bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura II

 Angkasa Pura II ikut memeriahkan Hut Kota Bandung yang ke 202 dengan mengikuti Pameran Kerdirgantaraan dan Potensi Daerah di Bandung Air Show (BAS) 2012. BAS 2012 yang diselenggarakan selama 4 hari (27-30 September 2012) dan bertempat di di Bandara Husein Sastranegara  (Pangkalan TNI Angkatan Udara) di jalan Padjajaran no. 156 Bandung, Jawa Barat.
Acara ini dibuka oleh Walikota Bandung Bapak Dada Rosada dan disambut dengan pendaratan tiga unit pesawat tempur Hawk-200. Hari pertama kegiatan ini dikhususkan untuk pengunjung dari TNI dan Instansi. Hari kedua diperuntukan kepada mahasiswa serta hari ketiganya diperuntukan kepada masyarakat umum. Peserta pameran dan pengunjung yang menghadiri perayaan ini berasal dari dalam dan luar negri.
Pameran ini diikuti kurang lebih 250 peserta pameran, mereka menghadirkan produknya antara lain produk kedirgantaraan, pendidikan penerbangan, asuransi, travel, hotel, pariwisata, Pemda, perbankan, instansi BUMN, garmen, produk UKM, kuliner dan makanan kemasan.
Untuk jadwal penerbangan komersil, sudah diatur sedemikian rupa sehingga tidak berdampak besar bagi penerbangan komersil dari dan menuju Bandara Husein Sastranegara. (AG)

(note: Pada hari ke-3 Bandung Air Show tanggal 29 September 2012 sekitar jam 11.37 WIB, 'awan kelabu' itu tiba-tiba hadir)

Angkasa Pura II enliven Bandung Air Show 2012

Angkasa Pura II enliven the 202 Bandung City Anniversary by following the Aviation Exhibition and Regional Potential at the Bandung Air Show (BAS) 2012. BAS 2012 which was held for 4 days (27-30 September 2012) and held at Bandung Airport (Air Force Base) in the Padjajaran street no. 156 Bandung, West Java.

The event was opened by the Mayor of London Mr Dada Rosada and was greeted with a landing three aircrafts of Hawk-200. The first day is devoted to the activities of the TNI and Government organization visitors. The second day is intended for students as well as the three days devoted to the general public. Exhibitors and visitors who attended this celebration comes from within Bandung and abroad.

The exhibition was attended by approximately 250 exhibitors presenting their products among other aerospace products, education, aviation, insurance, travel, hotels, tourism, government, banking, state agencies, garment, SME products, food and food packaging.

For scheduled commercial flight, it is set in such a way that does not impact the commercial flights to and from Husein Sastranegara Airport (IATA code: BDO).


(note: On the 3rd day of Bandung Air Show on 29 September 2012 at about 11:37 am, the 'dark cloud' suddenly present)

Kamis, 20 September 2012

Rencana Implementasi Metode PSC on Tiket Untuk Penerbangan Garuda Indonesia



Pada tanggal 19 September 2012 telah dilaksanakan perencanaan implementasi metode PSC (Passenger Service Charge) on ticket untuk penerbangan Garuda Indonesia yang diadakan di ruang rapat Wijaya Kusuma lantai 6 Kantor Pusat PT Angkasa Pura II. Perencanaan ini dirapatkan dengan 12 kantor cabang bandara yang dikelola menggunakan metode video conference.

PSC on ticket dapat membantu pengguna jasa bandara yang ingin melakukan penerbangan di bandara-bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura II dengan memutus antrian untuk membayar biaya PSC yang akan digabungkan dengan biaya tiket pesawat. Penumpang bisa langsung check in  dan masuk ke boarding lounge tanpa harus mengantri lagi untuk melakukan pembayaran PSC.

Diharapkan dari perencanaan ini, Angkasa Pura II dengan Garuda Indonesia dapat bersinergi dalam program perdana untuk mewujudkan PSC on ticket. Serta perusahaan penerbangan lain dapat menyiapkan sistem yang akan dibentuk tersebut sehingga mempermudah pengguna jasa bandara untuk melakukan penerbangan di bandara-bandara yang dikelola AP II. (AG)

PSC on ticket planned for Garuda Indonesia flight

On September 19, 2012 the plan of PSC (Passenger Service Charge) on ticket method has been implemented for Garuda Indonesia flight, which was held in the meeting room on the 6th floor Wijaya Kusuma at Headquarters of PT Angkasa Pura II. Planning was discussed with 12 airports of AP II by video conference.

PSC on ticket can help service users who want to do aviation activity in airports managed by Angkasa Pura II by cutting off the queue to pay PSC that will be imposed on air ticket. Passengers can check in and go straight to the boarding lounge without having to queue again to pay PSC.

It is expected from this plan, Angkasa Pura II and Garuda Indonesia can work together to realize the inaugural PSC on ticket program. As well as other airlines can apply the system that allows users to conduct airport services at AP II's airports. (AG)

Angkasa Pura II Mengadakan Workshop Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis PSAK yang Konvergen Dengan IFRS dan Sosialisasi Pedoman Akutansi Keuangan



Workshop ini diselenggarakan dikarenakan adanya perubahan sistem akuntansi dan keuangan PT Angkasa Pura II (Persero)  berdasarkan PSAK (Pernyataan Standar Akutansi dan Keuangan) yang konvergensi dengan IFRS (International Financial Reporting Standards). Tujuan dari workshop ini ialah agar Angkasa Pura II dapat mengkonvergensikan antara PSAK dan IFRS. Workshop dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 17 s.d.19 September 2012 di ruang Auditorium kantor Pusat Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta dengan menghadirkan peserta workshop dari karyawannya yang mewakili unit akutansi dan keuangan di 12 cabang bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura II.
 
Workshop ini menghadirkan Tim  LPMAK STAN (Lembaga Pengembangan Manajemen Akutansi dan Keuangan Sekolah Tinggi Akutansi Negara), dan  Kantor akuntan publik Hertanto Sidik dan rekan sebagai pembicara atau instruktur. Workshop ini dibuka oleh Bapak Sulistyo Wijayadi selaku Pelaksana Harian Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II (Persero), dan Bapak Erry Dwi Prasetyo selaku VP OF Accounting PT Angkasa Pura II (Persero) dan ditutup oleh Bapak Laurensius Manurung selaku Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II (Persero)

PSAK merupakan suatu buku petunjuk dari prosedur akutansi yang berisi peraturan tentang perlakuan, pencatatan, penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang disusun oleh lembaga IAI (Ikatan Akutansi Indonesia) yang didasarkan pada kondisi yang sedang berlangsung dan telah disepakati (konvensi) serta telah disahkan oleh lembaga atau institutusi resmi. PSAK bukan merupakan suatu kemutlakan bagi setiap perusahaan dalam membuat laporan keuangan, namun paling tidak dapat memastikan bahwa penempatan unsur-unsur atau elemen data ekonomi harus ditempatkan pada posisi yang tepat, agar setiap data ekonomi dapat tersaji dengan baik, sehingga dapat memudahkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam menginterprestasikan dan mengevaluasi suatu laporan keuangan guna mengambil keputusan ekonomi yang baik bagi tiap-tiap pihak.
IFRS adalah bagian akuntansi internasional yang bertujuan untuk mengatur dan melaporkan informasi keuangan. Hal ini berasal dari pernyataan dari Akuntansi yang berbasis di London International Standards Board (IASB).  IFRS merupakan Standar Akuntansi Internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal  (IFAC) 
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan (Choi et al., 1999 dalam Intan Immanuela, puslit2.petra.ac.id.)
Saat ini IAS merupakan bagian akuntansi yang diperlukan dalam lebih dari 120 negara. Hal ini membutuhkan usaha untuk melaporkan hasil keuangan perusahaan dan posisi keuangan menggunakan aturan yang sama, dengan maksud agar adanya upaya untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan. Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan keunganga intern perusahaan untuk periode-periode yang dimaksudkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang :
1.  Transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan
2. Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS
3.  Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.
  
Angkasa Pura II mengharapkan dengan selesainya workshop ini, peserta akan lebih professional dalam melakukan perkejaannya dengan mengikuti standar internasional sehingga dapat terwujud impian Angkasa Pura II menjadi “world class airport” (AG)



Angkasa Pura II Conducting Workshop PSAK-Based Financial Statements IFRS and the Convergence With Financial Accounting Guideline Dissemination



This workshop was organized due to changes in the financial accounting system and PT Angkasa Pura II (Persero) under PSAK (Statement of Standard Accounting and Finance) that convergence with IFRS (International Financial Reporting Standards). The purpose of this workshop is to have Angkasa Pura II to convergent between PSAK and IFRS. Workshop held for 3 days from the 17th of September 2012 sd19 in the Central Office Auditorium Angkasa Pura II Soekarno-Hatta by presenting a workshop participant from employees representing accounting and finance units in 12 branch airports managed by Angkasa Pura II.

This workshop presents LPMAK STAN Team (Management Development Institute of Accounting and Finance School of Accounting of State), and the Office of CPAs Hertanto Fingerprint and colleagues as speakers or instructors. The workshop was opened by Mr. Sulistyo Wijayadi as Acting Finance Director of PT Angkasa Pura II (Persero), and Mr. Erry Dwi Prasetyo as VP OF Accounting PT Angkasa Pura II and closed by Mr. Laurensius Manurung as Finance Director of PT Angkasa Pura II


PSAK is an accounting manual of procedures which contains rules on handling, recording, preparation and presentation of financial statements prepared by the IAI (Indonesian Accounting Association) which is based on the ongoing conditions and have agreed (convention) and has been authorized by the agency or institutusi official. SFAS not an absolute for any company in making financial reports, but most can not be sure that the placement of elements or elements of economic data should be placed in the right position, so that any economic data can be presented properly, so as to make it easier for the parties interested in interpreting and evaluating financial statements in order to take economic decisions that are good for each party.

IFRS is part of an international accounting which aims to organize and report financial information. It is derived from the statement of Accounting at the London-based International Standards Board (IASB). IFRS is the International Accounting Standards issued by the International Accounting Standard Board (IASB). 
International Accounting Standards (International Accounting Standards / IAS) developed by four organizations in the world, namely the International Accounting Standards Board (IASB), Commission of the European Communities (EC), the International Capital Market (IOSOC), and the Federation of Accounting Internasioanal (IFAC) 

International Accounting Standards Board (IASB), which was formerly International Accounting Standards Committee (AISC), is an independent agency to develop accounting standards. This organization has a goal to develop and encourage the use of global accounting standards are of high quality, understandable and comparable (Choi et al., 1999 in Diamond Immanuela, puslit2.petra.ac.id.)

Currently IAS accounting takes part in more than 120 countries. It requires businesses to report the company's financial results and financial position using the same rules, with the intention that the effort to strengthen the global financial architecture and long-term solutions to the lack of transparency of financial information.
IFRS aim is to ensure that the company's internal keunganga statements for the periods referred to in the annual financial statements, contain high quality information that: 

1. Transparency for users and comparable throughout presented period 
2. Provide an adequate starting point for accounting based on IFRS 
3. Can be generated at a cost that does not exceed the benefits to the users.

 Angkasa Pura II expected with the completion of this workshop, participants will be more professional in doing perkejaannya by following international standards so as to materialize the dream Angkasa Pura II to be "world class airport".

Selasa, 18 September 2012

Pelantikan Komisaris Utama dan Anggota Komisaris PT Angkasa Pura II (Persero)

 

  Gambar : Bpk Budi Santoso dan Bpk M Iksan Tatang

Bertempat dikantor Kementerian BUMN, pada hari ini pukul 15.00 WIB, telah  dilaksanakan pelantikan Komisaris utama  PT Angkasa Pura II (Persero) dari Bapak Herman Prayitno kepada M. Iksan Tatang. Pelantikan dilakukan oleh  Deputi Bidang Usaha Infrastruktur & Logistik Kementerian BUMN, Bapak Harry Susetyo yang mewakili Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara. Sebelumnya, Bapak  Tatang begitu beliau kerap disapa, merupakan Anggota Komisaris PT Angkasa Pura II (Persero).  Selanjutnya kepada Bapak Herman Prayitno dipercaya sebagai  Duta Besar Indonesia untuk Malaysia. Bapak Herman mendidikasikan dirinya sebagai Perwakilan Pemegang Saham di PT Angkasa Pura II (Persero) dari tahun 2009 s.d 2012. Telah dilantik juga Bapak Budi Santoso sebagai  Anggota Komisaris PT Angkasa Pura II (Persero),  beliau saat  ini juga menjabat  sebagai Deputi Menteri koordinasi Perekonomian. Ikut menyaksikan pelantikan tersebut jajaran Direksi dan anggota komisaris PT Angkasa Pura II (Persero), turut menghadiri Corporate Secretary dan Sekretaris Dewan Komisaris PT Angkasa Pura II (Persero). Kami mengucapkan Selamat Bertugas dan Sukses selalu  untuk Bapak Tatang  Bapak Herman dan Bapak Budi.  (ALX)


The Inauguration of President Commissioner and The Member of Board of Commissioner of PT Angkasa Pura II (Persero)


Today at 15.00 WIB, taken place at  the office of State Owned enterprise Company Ministry, Mr Iksan Tatang that well known as  Mr Tatang  who was the member of Board of Commissioner of PT Angkasa Pura II (Persero) has been inaugurated as the President Commissioner of PT Angkasa Pura II (Persero) replace Mr Herman Prayitno who  has been  appointed as the ambasador of Indonesia for Malaysia. Inauguration has conducted by the Deputy of Logistic & Infrastructure business of State Owned enterprise Company Ministry. Previously, Mr Herman was dedicated him self as the representative of Share Holder from 2009 to 2012. In addition, has been inaugurated too, Mr Budi Santoso as the the member of Board Commissioner, he is also serve as the Deputy  for Minister of Economic Coordinator. Among the attendees were the member of Board Commissioner and Director of PT Angkasa Pura II (Persero) an also  Corporate Secretary and Secretary to Board of Commissioner of PT Angkasa Pura II (Persero). We would like to congratulate and wish for successful  of Mr Tatang , Mr. Herman and Mr Budi.(ALX)