Kamis, 25 Oktober 2012

Bandara Soekarno-Hatta Berlatih PKD di Terminal Haji


Airport Emergency Exercise in Soekarno-Hatta Int'l Airport
Kantor Cabang PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Soekarno-Hatta (IATA code: CGK) tengah melakukan pelatihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) atau Airport Emegency Exercise (AEE) pada tanggal 25 oktober 2012 di Terminal Haji. 

Tujuan dalam latihan ini ialah CGK dapat memenuhi standar penanganan keadaan darurat yang telah dtetapkan selama 3 menit dan merupakan standar response time oleh International Civil Aviation Organization (ICAO) . Target utama dari Penanggulangan keadaan darurat ini adalah menyelamatkan nyawa seluruh penumpang dan awak kabin. di mana dalam latihan tersebut CGK dapat melakukannya kurang dari 3 menit

Bandara Internasional Soekarno-Hatta menghadirkan 600 peserta kegiatan dari beberapa unit internal dan eksternal Angkasa Pura II. Dari Internal CGK seperti Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PK-PPK), Apron Movement Control (AMC), Air Traffic Control (ATC), Office in Charge (OIC) dan Aviation Security (AVSEC) serta didukung dari unit eksternal seperti Basarnas, Regulator Bandara, Maskapai Penerbangan, Ground Handling, Custom Immigration and Quarantine, Kepolisian dan tim medis.

 
Soekarno-Hatta International Airport conducts an Airport Emergency Exercise in the Hajj terminal area

Branch office of PT Angkasa Pura II namely Soekarno-Hatta International Airport (IATA code: CGK) is conducting an Airport Emegency Exercise (AEE) on October 25, 2012 at the Hajj Terminal area.

The goal in this exercise is CGK can meet the standards that have been handling emergency which is standardized
by the International Civil Aviation Organization (ICAO) for 3 minutes response time . The main target of this AEE is saving the lives of all passengers and cabin crew where in this exercise CGK can do it in less than 3 minutes

Soekarno-Hatta International Airport brings 600 participants in the activities of some internal and external units of Angkasa Pura II. Internal units such as Fire and Aviation Rescue, Apron Movement Control (AMC), Air Traffic Control (ATC), Office in Charge (OIC) and the Aviation Security (AVSEC) and supported from an external unit such as the State Rescue Department Airports
regulator, Airlines, Ground Handling, Custom, Immigration and Quarantine, police and medical te
am. (AG) 

Senin, 22 Oktober 2012

Angkasa Pura II Menyelenggarakan POR ke II

Kantor Pusat PT Persero Angkasa Pura II


Pekan Olah Raga (POR) II PT Angkasa Pura II (Persero) diselenggarakan mulai pada tanggal 15 - 18 Oktober 2012 di Tangerang. POR II ini menghadirkan 3 cabang olah raga, antara lain futsal, tennis dan badminton. POR II ini diselanggarakan di tiga tempat berbeda, futsal diselenggarakan di  lapangan futsal gedung 600, tenis diselanggarakan di centra medika Bandara Soekarno-Hatta dan badminton diselanggarakan di hall modern land, Tangerang.

Setiap bandara yang dikelola Angkasa Pura II menurunkan perwaiklannya untuk mengikuti 3 cabang olahraga. Masing-masing bandara diperbolehkan mengirimkan 7 peserta (karyawannya) di setiap cabang olahraga. Jadi setiap bandara menurunkan 21 peserta. Kegiatan di hari pertama ialah pembukaan, pembukaan POR II diselenggarakan di auditorium 2 gedung 600 kantor pusat, Angkasa Pura II pada tanggal 15 Oktober 2012 yang dibuka oleh VP of Human Resource Administration, Ketua Umum Serikat karyawan Angkasa Pura II dan Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum.

Setelah pembukaan, langsung dilaksanakan pertandingan pertama tennis lapangan di lapangan Centra Medika. Untuk pertandingan tennis menggunakan sistem gugur, sedangkan pertandingan badminton dan futsal menggunakan sistem semi kompetisi. Hari kedua digunakan untuk menentukan juara grup dan runner up di cabang olaharaga futsal dan badminton, begitu juga dengan sistem gugur yang digunakan di cabang olahraga tennis.

Untuk hari ketiga diselenggarakan pertandingan semi final, dan final di setiap cabang olahraga. Hari keempat POR II ditutup di Auditorium 2 gedung 600 Kantor Pusat Bandara Soekarno-Hatta oleh Vice President of General Affairs dengan memberikan piala kepada para pemenang. Dilanjutkan dengan pemberikan souvenir kepada semua peserta. Panitia penyelenggara dari kantor pusat sebagai pembina dan penyelenggara POR II sangat berterima kasih dari peran peserta sehingga suksesnya kegiatan ini.

Peringkat 1-3 Juara Umum
 Juara Umum :
1. Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang)
2. Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang)
3. Bandara Polonia (Medan)

Peringkat 1-4 Cabang Olahraga Badminton
Peringkat Cabang Olahraga Badminton :
1. Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang)
2. Bandara Polonia (Medan)
3. Bandara Halim Perdanakusumah (Jakarta)
4. Bandara Internasional Minangkabau (Padang)

Peringkat 1-4 Cabang Olahraga Futsal
Peringkat Cabang Olahraga Futsal :
1. Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang)
2. Bandara Polonia (Medan)
3. Kantor Pusat (Gedung 600 Bandara Soekarno-Hatta)
4. Bandara Husein Sastranegara (Bandung)

Peringkat 1-4 Cabang Olahraga Tennis
Peringkat Cabang Olahraga Tennis :
1. Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (Palembang)
2. Bandara Polonia (Medan)
3. Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang)
4. Kantor Pusat (Gedung 600 Bandara Soekarno-Hatta) 

Selamat kepada para pemenang dan kami mengharapkan dari kegiatan ini dapat meningkatkan silahturahmi antar semua karyawan di 12 cabang bandara yang dikelola Angkasa Pura II sehingga bersama kita mempunyai satu visi dan misi untuk menjadikan Angkasa Pura II ini menjadi "world class airport" di masa yang akan datang dengan karyawan yang sehat, bijak dan tangguh sesuai dengan motto POR II ialah sporty, fairplay and stronger. (AG)

Senin, 15 Oktober 2012

Angkasa Pura II Menyalurkan Dana Program Kemitraan ke Beberapa Daerah Secara Serentak




Jakarta, telah dilaksanakan lanjutan perjanjian kerjasama penyaluran dana program kemitraan antara PT Angkasa Pura II (Persero) dengan PT BAV (Bahana Artha Ventura) pada tanggal 15 oktober 2012 bertempat di hotel Borobudur, Jakarta. Dalam perjanjian ini, Angkasa Pura II menghadirkan Bpk Lorensius Manurung selaku Direktur Keuangan yang didampingi jajaran dari PKBL dan Bpk Joseph S Tobing selaku Direktur Pembinaan Usaha PT BAV yang berperan sebagai saksi dalam perjanjian ini.
PT BAV akan mengkodinirkan dana program kemitraan yang dipercayakan oleh Angkasa Pura II untuk didistirbusikan ke 9 daerah di Indonesia. Antara lain Jawa Barat, Riau, Sumatera Utara, Jambi, Lampung, Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara dengan total 16 milliar melalui perwakilan dari PT BAV di daerah-daerah tersebut. Dari perwakilan tersebutlah langsung disalurkan ke masyarakat yang mempunyai kemampuan tetapi terkendala dengan modal.
Diharapkan dari kerjasama yang telah dilanjutkan ini dapat memajukan bangsa, khususnya pengembangan usaha mikro dan kecil termasuk koperasi di Indonesia (AG)

Jumat, 12 Oktober 2012

Specialist Marketing Mission on Aviation to Jakarta

Khairul Izami Ahmad Saufi selaku Deputy Director dari Malaysia External Trade Development Corporation berkunjung ke Kantor Pusat PT Angkasa Pura II (Persero) untuk melihat peluang bisnis di 12 bandara yang dikelola. Pertemuan ini diadakan di ruang rapat Wijaya Kusuma lantai 6, gedung 600 Kantor Pusat Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta pada tanggal 12 Oktober 2012.

Bpk Wisnu Raharjo selaku Vice President of Property and Subsidiary Business Development mewakili Angkasa Pura II menyambut baik niat dari kedubes Malaysia dan jajarannya untuk berpatisipasi dalam dunia perdagangan di Indonesia khususnya perdagangan di bandara-bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura II.(AG)

Selasa, 09 Oktober 2012

MOU Lanjutan Pembangunan Apron Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta

Pak Indra Tjahya Head of PMU BSH (PT Angkasa Pura II) dan Ir.Djoko Prabowo (Kepala Divis Kontruksi I PT Adhikarya)

Disaksikan Oleh Pak Salahudin Rafi (Direktur Pengembangan Kebandarudaraan dan Teknologi PT Angkasa Pura II) dan Pak Sumadiyono (Direktur Operasi III PT Adhikarya)
Telah diselenggarakan MoU (Memorandum of Understanding) antara PT Angkasa Pura II (Persero) dengan PT Adhikarya tentang Kerjasama Lanjutan Pembangunan Apron Terminal 3 BSH (Bandara Soekarno-Hatta) di ruang rapat Teratai Kantor Pusat, Gedung 600 BSH pada tanggal 9 Oktober 2012.

Proses MoU ini disaksikan oleh Pak Salahudin Rafi yang menjabat sebagai DPKT (Direktur Pengembangan Kebandarudaraan dan Teknologi) PT Angkasa Pura II (Persero) dan Pak Sumadiyono yang menjabat sebagai Direktur Operasi III PT Adhikarya. Ikut menghadiri juga jajaran Legal Affairs dan PMU BSH Angkasa Pura II serta jajaran dari PT Adhikarya.

Dengan menggaet Adhikarya untuk pengerjaan pembangunan apron di Terminal 3, diharapkan proyek Grand Design BSH dapat cepat terealisasi. Apron terminal 3 dapat menampung 60 pesawat pada tahun 2014 dari daya tampung hanya 11 parking stand. Sehingga mulai teratasi overload kapasitas parkir pesawat untuk di Bandara Soekarno-Hatta.(AG)

Senin, 08 Oktober 2012

Peningkatan Pelayanan Terhadap Penumpang melalui Passenger Service Charge (PSC) on Ticket

Tepat pada tanggal 1 Oktober 2012 di Samba Room, Hotel Borobudur Jakarta, PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) menandatangani perjanjian kerjasama pungutan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge (PSC) dalam tiket dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Penandatanganan perjanjian kerjasama tersebut diwakili oleh Robert Waloni selaku Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura I (Persero), Sulistio Wijayadi selaku Direktur Kargo & Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura II (Persero) dan Faik Fahmi selaku Direktur Layanan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Pungutan tarif PJP2U atau PSC on Ticket tersebut mulai diberlakukan untuk pembelian tiket maskapai Garuda Indonesia rute penerbangan dalam negeri (domestik) per tanggal     4 Oktober 2012  di bandar udara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I (Persero) dan         PT Angkasa Pura II (Persero). 

Dengan diberlakukannya PSC on Ticket, para penumpang maskapai Garuda Indonesia rute penerbangan domestik tidak perlu membayar PJP2U atau PSC di bandara, kecuali untuk rute penerbangan international dan pembelian tiket maskapai Garuda Indonesia sebelum tanggal 4 Oktober 2012 tetap akan dikenakan pembayaran PJP2U atau PSC di  check-in counter Garuda Indonesia.

Untuk penerapan PSC on Ticket di maskapai non Garuda Indonesia diharapkan akan segera menyusul menunggu kesiapan dari maskapai yang bersangkutan, sedangkan penerapan PSC on Ticket pada penerbangan internasional juga masih menunggu hasil kajian dari International Air Transport Association (IATA) karena terkait dengan ketentuan/peraturan internasional. (HSA)


Passenger Service Charge (PSC) on Ticket to improve service quality

Right on October 1st 2012 at Samba Room of Borobudur Hotel Jakarta, PT Angkasa Pura I (Persero) and PT Angkasa Pura II (Persero) had signed an agreement of Passenger Service Charge (PSC) on air ticket with PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

The signing of the agreement is represented by Robert Waloni as a Director of Commercial & Bussines Development of PT Angkasa Pura I (Persero), Sulistio Wijayadi as a Director of Cargo & Bussines Development of PT Angkasa Pura II (Persero) and Faik Fahmi as a Director of Services of PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
 
PSC on ticket system applied for purchased ticket especially for domestic routes of Garuda Indonesia effective on October 4th,2012 at the airports which managed by PT Angkasa Pura I (Persero) and PT Angkasa Pura II (Persero). 

During PSC on ticket system applied, passenger of Garuda Indonesia for domestic routes should not pay PSC at the airport anymore, except international routes and tickets were bought before October, 4th,2012 should pay for PSC at the check in counter of Garuda Indonesia.
 
PSC on ticket system will apply for another airlines depends on the readiness of themselves. Meanwhile, PSC on ticket system for international flight is still waiting for analysis result of International Air Transport Association in term of international regulations. (HSA) 




Selasa, 02 Oktober 2012

Pisah Sambut Komisaris Utama PT Angkasa Pura II (Persero)


Sambutan Bpk Herman Prayitno di depan Jajaran Komisaris, Direksi dan Karyawan Angkasa Pura II
Pisah sambut komisaris utama PT Angkasa Pura II (Persero) dari Bpk Herman Prayitno kepada Bpk M Iksan Tatang diselenggarakan hari ini tanggal 2 Oktober 2012 di auditorium 1 dan 2 Kantor Pusat PT Angkasa Pura II. Acara ini memberikan kesan tersendiri bagi Pak Herman Prayitno yang kini menjabat sebagai Duta Besar RI di negeri Jiran, Malaysia. Beliau sangat terharu saat menyampaikan sambutannya di depan jajaran komisaris, direksi dan karyawan Angkasa Pura II. Ternyata karyawan sangat menghargai dan menjunjung tinggi beliau selama menjabat sebagai komisaris utama di Angkasa Pura II.

Dalam sambutannya, beliau menceritakan hal kecil yang ditanamkan oleh gurunya tentang “berpura-pura”. Di mana “berpura-pura” tersebut, membawa beliau ke jenjang profesi yang terus meningkat. Dari profesi bawah, beliau “berpura-pura” menjadi atasan. Dengan “berpura-pura” menjadi atasan, beliau harus tahu dan membiasakan diri untuk melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh atasannya, sampai beliau benar-benar menjadi atasan. Dalam hal ini, banyak pembelajaran yang dapat kita petik dari beliau.

Selamat bertugas Pak Herman Prayitno, terima kasih atas nasehat dan arahan yang Bapak berikan. (AG).

Separated-Welcomes President Commissioner of PT Angkasa Pura II

The farewell party and hand over of President Commissioner of PT Angkasa Pura II (Persero) from Mr. Herman Prayitno to Mr. M Iksan Tatang held today on October 2, 2012 in the auditorium 1 and 2 Headquarters of PT Angkasa Pura II. This event gives the impression for Mr. Herman Prayitno who is currently the ambassador of Indonesia in the neighboring country, Malaysia. He was deeply moved when delivering his speech in front of the board of commissioners, directors and employees of Angkasa Pura II. Apparently employees appreciate and respect him for serving as President Commissioner of Angkasa Pura II.

In his speech, he tells the little things instilled by his teacher about the "fake". Where "pretend", bringing him to pursue a profession that continues to increase. Of the profession, he "pretend" to be superior. By "pretending" to be the boss, he must know and familiarize themselves to do the work done by his boss,
until he is really be the boss. In this case, a lot of lessons that we can learn from him.


Congratulations Mr. Herman Prayitno, thanks for your advice and direction for us. (AG).