Selasa, 28 Februari 2012

AIRPORT SERVICE QUALITY SURVEY

Akhirnya Angkasa Pura II mengikuti program berkelas dunia.  Adalah Airport Service Quality (ASQ) program yang diinisiasi oleh Airport Council International (ACI).  Keinginan ini sebenarnya sudah lama semenjak AP II mulai aktif mengikuti program-program ACI khususnya Regional dan World Assembly.  Di kedua acara tersebut khususnya pada World Assembly dimana pengelola bandara seluruh dunia bertemu dan berbagi informasi tentang pengelolaan bandara, serta diumumkan pemenang ASQ Award untuk beberapa kategori.  ASQ program adalah kegiatan yang ditujukan untuk mengukur tingkat pelayanan yang diberikan oleh pengelola bandara anggota ACI kepada pengguna jasanya, serta benchmarking bagi pengelola bandara untuk mencari tahu solusi yang tepat bagi penyelesaian permasalahan pelayanan di  bandara.  Untuk partisipasi yang pertama ini Direksi AP II menunjuk Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang sebagai peserta dalam ASQ competition.  Oleh karena itu SMB II wajib menyelenggarakan survey setiap triwulan dengan sample kuesioner dibutuhkan minimal 350 lembar.  Semua kuesioner dibuat dan dikirim langsung oleh DKMA, konsultan survey tingkat dunia yang ditunjuk ACI, termasuk kuesioner dalam bahasa Indonesia.  Mengantisipasi tindakan pemalsuan atau manipulasi hasil survey, setiap kuesioner diberi nomor seri dan tidak boleh digandakan.  DKMA yang akan mengolah dan melaporkan hasil survey kepada peserta.  Artinya semua naskah kuesioner harus dikirim balik ke DKMA yang bermarkas di London sebelum batas waktu yang ditetapkan.

Kantor Pusat mengirim 2 personil ke Bandara SMB II yaitu Fery Utameyasa, Public Relation Manager AP II dan Ferdian Agustiana, pelaksana di unit kerja Strategic Planning & Development, untuk memberikan penjelasan maksud dan tujuan ASQ serta teknis pelaksanaan survey.  Dengan dibantu 8 tenaga surveyor, kegiatan survey di Bandara SMB II selama 3 hari diharapkan dapat memberikan hasil yang maksimal, minimal masuk 5 besar bandara terbaik di dunia untuk kategori 2 s.d 5 juta penumpang per tahun.

ASQ survey akan menjadi acuan bagi AP II dalam mengadakan survey-survey sejenis.  Perlu digarisbawahi bahwa ASQ survey bukan sekadar survey tanpa ada pertanggungjawaban.  Untuk menjamin kualitas dan reliabilitas survey, pihak DKMA akan melakukan audit ke lokasi.  Audit ditujukan untuk menyakinkan apakah hasil survey sesuai kondisi yang sebenarnya.  Sanksi akan diberikan bila ternyata hasil audit menyatakan bahwa telah terjadi manipulasi survey.  Kredibilitas perusahaan dan negara Indonesia dipertaruhkan.  So, kalau manipulasi, siap-siap perusahaan kita dan negara RI dinilai 'tidak dapat dipercaya'.  Naudzubila mindzalik.......!!!!

Finally, Angkasa Pura II joins the world-class program. There is the Airport Service Quality (ASQ) program initiated by the Airport Council International (ACI). The desire is long since begun to actively follow the AP II programs in particular ACI Regional and World Assembly. In the second event at the World Assembly in particular where the airport operators around the world meet and share information about airport management, as well as ASQ Award winners were announced for several categories. ASQ is a program of activities aimed to measure the level of service provided by airport operator to the user's ACI member services, and benchmarking of airport management to figure out the right solution for the resolution of service problems at the airport. For this first participation AP II Directors appointed Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang as a participant in the ASQ competition. Therefore, SMB II shall conduct a quarterly survey by questionnaire sample required at least 350 sheets. All questionnaires are made and shipped directly by DKMA, survey consultant appointed ACI world level, including the questionnaire in the Indonesian language. Anticipate falsification or manipulation of the survey, each questionnaire was given a serial number and may not be copied. DKMA who will process and report survey results to participants. This means that all manuscripts should be sent back to the completed questionnaire, based in London DKMA before the deadline.
Head Office of AP II sent two personnel to SMB II Airport are Fery Utameyasa, Public Relations Manager of AP II and Ferdian Agustiana, employee of the work unit Strategic Planning & Development, to explain the aims and objectives as well as the technical implementation of the ASQ survey. Assisted by eight staff surveyor, survey activities at the airport for 3 days SMB II is expected to deliver maximum results, at least get 5 of the best airports in the world for the category of 2 to 5 million passengers per year.
ASQ survey will become a reference for AP II in conduct similar surveys. It should be underlined that the ASQ survey is not just a survey without any accountability. To ensure the quality and reliability surveys, DKMA party will conduct an audit to the location. Audit is intended to assure whether the survey results according to actual conditions. Penalties will be given if it is the audit stated that there has been manipulation of the survey. Indonesia and the company's credibility is at stake. So, if manipulation, get ready for our company and the state of RI judged 'not credible'. Naudzubila mindzalik .......!

RAPAT KERJA TAHUN 2012

Terhitung mulai tanggal 23 sampai dengan 25 Februari 2012, PT Angkasa Pura II (Persero) kembali mengadakan Rapat Kerja Tahunan.  Untuk kali ini diadakan di Bandung, tepatnya di Hotel Papandayan.  Raker tahun 2012 begitu istimewa, berbeda dengan Raker-raker sebelumnya karena pada acara pembukaan Raker yang diadakan di Auditorium Kantor Pusat AP II tanggal 23 Februari dihadiri oleh 3 Menteri yaitu Menteri Perhubungan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Menteri Negara BUMN.  Menteri Perhubungan yang membuka Raker AP II tahun 2012.  Sedangkan Menakertrans dalam hal ini diwakili oleh salah satu Direkturnya berperan sebagai saksi dalam penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama antara AP II dengan Serikat Pekerja Angkasa Pura II atau lebih dikenal dengan singkatan Sekarpura II.  Adapun Meneg BUMN lebih menikmati suasana yang jauh dari formalitas protokoler.  Beliau masuk ke Auditorium langsung duduk di kursi yang telah disiapkan di depan dan tanpa basa basi menyapa seluruh hadirin lalu memulai  aksi sharing session berdua dengan Direktur Utama AP II.

Acara di Bandung tidak kalah meriah.  Ditengah-tengah Raker, panitia menyuguhkan 'ice breaking' import dari Columbia yaitu kolaborasi Adrian dan Louisa menari salsa.  Suguhan ini berhasil membuka mata para peserta Raker, bahkan ada yang diam-diam mengabadikan tarian tersebut.  Hiburan yang lain berupa tari jaipong, standing comedy oleh Mongol yang lagi naik daun, dan fashion show yang 'wajib' diikuti oleh para GM, BOD dan BOC.  Tema pada acara farewell dinner Raker kali ini country style, so semua peserta dan panitia Raker 'dipaksa' berpakaian ala Cowboy. (fr)

Commencing from December 23 until February 25, 2012, PT Angkasa Pura II (Persero) again hold the Annual Meeting (AM). For this time held in Bandung, precisely at the Hotel Papandayan. AM 2012 so special, different from the retreat prior AM, because at the opening ceremony held in the Auditorium of AP II's head office on February 23 attended by three Ministers, the Minister of Transport, Minister of Manpower and Transmigration and the Minister of State Enterprises. Transport Minister  opened AP II AM in 2012. While the Minister of Manpower and Transmigration in this case represented by one director acting as a witness in the signing of the Joint Working Agreement between the AP II with the Labor Unions of Angkasa Pura II or better known by the acronym Sekarpura II. The State Enterprises Minister enjoying a much better than the formalities of protocol. He entered the auditorium, sat in a chair that had been prepared in front and with no strings attached to greet the audience and then start the sharing session action together with President Director of AP II.

The event in Bandung no less festive. In the midst of AM, the committee presenting the 'ice breaking' import from the collaboration of Columbia Adrian and Louisa dancing salsa. The treat was successfully opened the eyes of the AM participants, some even secretly perpetuate the dance. Other entertainment such as dance Jaipong, standing comedy by Mongols again on the rise, and fashion shows are 'mandatory' followed by the GM, BOD and BOC. The theme of farewell dinner at the event was country style, so all the AM participants and committees 'forced' Cowboy-style dress. (fr)

Kamis, 09 Februari 2012

Kunjungan Pejabat Kedutaan Australia ke Kantor Pusat AP II

Tepat pukul 11.30 WIB, delegasi dari Kedutaan Australia di Jakarta datang ke lantai 6 Kantor Pusat Angkasa Pura II.  Delegasi yang terdiri dari 4 orang tersebut membawa misi untuk memperkenalkan Mr.Guy Richardson, Konsoler Transportasi yang baru di Kedutaan Australia kepada manajemen AP II serta menyampaikan peluang kerjasama dalam peningkatan aspek keselamatan penerbangan dan keamanan bandara.  Delegasi diterima oleh Fery Utameyasa, Public Relation Manager AP II dan selanjutnya delegasi diarahkan menuju ruang rapat Wijaya Kusuma.  Rapat dipimpin oleh bapak Weda Yuwana, General Manager ATS Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dalam rapat tersebut diputar video company profile AP II dan Grand Design Bandara Soekarno-Hatta yang mendapat respon positif dari delegasi Australia sehingga rapat saat itu berjalan dengan suasana penuh keakraban antara 2 negara meskipun sesi tanya jawab mendominasi rapat tersebut. ( At 11:30 am, the delegation from the Australian Embassy in Jakarta came to the sixth floor at Head Office of Angkasa Pura II. A delegation of 4 people are on a mission to introduce Mr.Guy Richardson, a New Counsellor Transport Australia Embassy to the management of AP II and deliver opportunities for cooperation in the improvement of aviation safety and airport security. The delegation received by Fery Utameyasa, Public Relations Manager of AP II and later directed the delegation to the meeting room Wijaya Kusuma. Meeting chaired by Mr. Weda Yuwana, General Manager of ATS Soekarno-Hatta International Airport. The meeting was shown a video company profile AP II and Grand Design Soekarno-Hatta who received a positive response from the Australian delegation to the meeting while it's running with an atmosphere of intimacy between the two countries despite dominating the question and answer session meeting ). 'fr'
PR Manager AP II sedang menjelaskan tentang Grand Design Bandara Soekarno-Hatta

Rabu, 08 Februari 2012

8 Februari 2012

Hari ini dimulai proses seleksi untuk 2 formasi lowong Assistant Manager di unit kerja Corporate Secretary khususnya pada fungsi Public Relation (PR) dan Board of Director's Secretary (BODS).  14 peserta harus mengikuti proses awal seleksi berupa tes tertulis yaitu menjawab 10 pertanyaan terkait tugas-tugas PR dan BODS.( Today, the selection process for two vacant formation of Assistant Manager at Corporate Secretary unit is begun, particularly both functions on Public Relation and Board of Director's Secretary. 14 participants have to follow the initial selection such as written test that they must answer 10 questions related to PR and BODS tasks )

Hari ini juga, Direksi Angkasa Pura II menghadiri Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI di Gedung DPR MPR RI di Senayan Jakarta. ( Also today, Directors of Angkasa Pura II attend the hearing with the of House of Representative Commission VI of the Constitutional Committee in Senayan Jakarta )


Dirut AP II sedang memberikan penjelasan kepada Komisi VI


Tanggal 8 Februari adalah tanggal bersejarah bagi ibu Nurcahyani atau lebih dikenal dengan panggilan mbak Yani, sekretaris Direktur Personalia dan Umum, karena pada tanggal inilah beliau genap memasuki usia ke-50.  Selamat ya mbak.........semoga tetap sehat lahir bathin dan dikabulkan semua doa-doanya. Aamiin ya rabbal 'alamin. ( February 8 is a memorable date for Mrs.Nurcahyani or fondly known as Mbak Yani, a secretary of Director of Personnel & General Affairs, because on this date she even entered the age of 50.  Congratulation Mbak......wish you keep health mentally and physically, and granted all your prayers. Amen )

Mbak Yani diapit sama suami dan anak bungsunya

Press Release - Proyek Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta Mulai Dilakukan


Proyek Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta 
Mulai Dilakukan

JAKARTA—PT Angkasa Pura II (Persero) mulai menggarap proyek pengembangan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Sejumlah pekerjaan fisik tahap awal (persiapan) dalam rangka merealisasikan Grand Design Soekarno-Hatta tengah dilakukan saat ini. Pekerjaan-pekerjaan itu meliputi antara lain pelebaran akses utama (P1 dan P2) dari menuju terminal penumpang, penambahan apron, membuat high speed rapid exit taxyway, serta menambah kapasitas boarding lounge Terminal 1A dan 1Bdll.

”Ini adalah bagian dari program jangka pendek perealisasian grand design yang dilakukan pada tahun 2011 dan 2012, yaitu membangun sarana-sarana penunjang pelaksanaan pengembangan Soekarno-Hatta. Bisa dikatakan, ini program pendahuluan atau persiapan sebelum pengembangan infrastruktur jangka panjang secara total dilakukan,” ungkap Direktur Utama Angkasa Pura II Tri S Sunoko usai Rapat Dengar Pendapata dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu, 8 Februari 2012.

Pengembangan infrastruktur tahap jangka panjang yang dimaksudkan adalah melakukan optimalisasi dua landasan pacu (runway) dan revitalisasi tiga bangunan terminal penumpang yang ada untuk meningkatkan kapasitas baik pergerakan pesawat maupun penumpang. Optimalisasi landasan pacu akan mendongkrak kemampuan pelayanan sisi udara dari 52 pergerakan per jam menjadi 72 pergerakan per jam. Langkah-langkah yang dilakukan adalah membuat high speed exit taxiwaydan taxiway penghubung (east cross connection taxiway) antara Runway 1 dan Runway 2 pada sisi timur bandara. Kemudian untuk meningkatkan kapasitas parkir dari 125 pesawat menjadi 174 pesawat, dilakukan pembangunan apron tambahan.

Sepanjang tahun 2011, total pergerakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 358 ribu pergerakan take-off dan landing. Melalui optimalisasi dua runway tersebut, Soekarno-Hatta akan mampu melayani sebanyak 316.820 pergerakan per tahun. ”Kapasitas pelayanan hingga 623.420 pergerakan per tahun akan dicapai jika Soekarno-Hatta memiliki tiga runway, dan itu akan bisa mengantisipasi pertumbuhan setidaknya hingga tahun 2030,” ungkap Tri Sunoko.

Sementara itu, optimalisasi dan revitalisasi terminal penumpang akan menambah kapasitas dari 22 juta penumpang per tahun (JPT) menjadi 62 JPT. Upaya yang akan dilakukan adalah dengan memaksimalisasi kapasitas Terminal 1 dan 2  dari 18 juta penumpang saat ini menjadi 37 juta penumpang dengan memperluas area terminal dan mendirikan bangunan penghubung (integrated building) di antara keduanya. Disusul kemudian mengembangkan Terminal 3 dari kapasitas 4 juta menjadi 25 juta penumpang.

Pada 2010, penumpang Soekarno-Hatta tercatat telah mencapai 44,3 juta pergerakan. Kemudian pada akhir 2011 meningkat menjadi 51,5 juta pergerakan. ”Jika mengacu pada pertumbuhan yang terjadi dengan sangat cepat tersebut, menurut prediksi kami pada 2014 mendatang angka 62 juta penumpang akan tercapai. Karena itu, runwayketiga dan terminal keempat saat ini menjadi kebutuhan yang sangat strategis untuk direalisasikan,” papar Tri Sunoko.

Tri Sunoko menambahkan, pada awalnya pembangunan runway ketiga dan terminal empat merupakan sebuah pilihan. Namun melihat tren pertumbuhan yang terjadi di Soekarno-Hatta, pembangunan runway ketiga dan terminal empat berubah menjadi sebuah kebutuhan yang tidak bisa dihindari. Pembangunan runway baru yang akan menjadi runway ketiga serta terminal penumpang keempat tersebut sedianya akan menambah kapasitas Bandara Soekarno-Hatta menjadi 87 JPT.

Pada sektor pelayanan jasa angkutan barang, akan dilakukan relokasi area kargo untuk meningkatkan kapasitas dari 500 ribu ton per tahun  menjadi 1,5 juta ton per tahun. Saat ini, pergerakan angkutan barang yang dilayani Unit Bisnis Pengelolaan kargo (UBPK) Bandara Soekarno-Hatta mencapai 504 ribu ton per tahun.

Proyek 2012

Pada tahun 2012 ini, Tris Sunoko melanjutkan, pekerjaan fisik lain yang tengah dilakukan PT Angkasa Pura II adalah merevitalisasi jalan akses utama dari dan menuju terminal (P1 dan P2), yaitu dengan menambah badan jalan dari dua lajur menjadi masing-masing tiga lajur sepanjang sepanjang 5,5 kilometer. Disusul kemudian melakukan pekerjaan-pekerjaan persiapan yang meliputi pembangunanbasecamp, pembuatan jalan akses proyek, pembuatan area parkir sementara, serta pembangunan fasilitas pengganti. Selanjutnya, pembangunan fisik terminal kargo, pembangunan area komersial dan integrated building, serta east connection corss taxiway juga dijadwalkan untuk dilakukan tahun 2012 ini.

”Kami mohon dukungan seluruh pihak, insya Allah pertengahan 2012 ini kita akan lakukan ground breaking proyek pengembangan total Soekarno-Hatta,” jelas Tri Sunoko. Menurutnya, prosesi ground breaking tersebut akan ditandai dengan pembangunan fisik bangunan Terminal 3. Meski sebenarnya program pengembangan terminal tersebut sudah dilakukan sejak 2011 lalu, yaitu dengan membuat apron baru seluas 72.896 meter persegi dan selesai pada akhir Desember 2011. Kini, apron Terminal 3  mampu menampung hingga 20 pesawat sejenis Boeing 737 series untuk parkir.

Terkait maraknya aktivitas pekerjaan pembangunan fisik di Soekarno-Hatta ke depan, Tri Sunoko mengharapkan pengertian masyarakat pengguna jasa bandara jika terjadi penurunan kualitas kenyamanan. Hal tersebut mengingat pengembangan Soekarno-Hatta akan dilakukan tanpa menghentikan atau mengurangi kegiatan operasional yang sedang berjalan. ”Mungkin nanti akan ada banyak kendaraan proyek yang lalu lalang, kegiatan pengalihan area parkir baik umum maupun pribadi,  penataan lalu lintas di sekitar maupun dalam bandara, hingga pengalihan operasi maskapai, dan lain sebagainya, kami minta dimaklumi karena ini demi menjadikan bandara yang kita banggakan menjadi lebih baik ke depan,” jelasnya.

Namun meski tingkat kenyamanan menurun, Tri Sunoko menegaskan, pihaknya akan mengupayakan agar kualitas pelayanan terhadap pengguna jasa tidak akan berkurang. Salah satu upaya yang dilakukan guna mengantisipasi turunnya kualitas pelayanan serta melakukan percepatan terhadap pengembangan Bandara Soekarno-Hatta, Angkasa Pura II telah membentuk Project Management Unit  (PMU). PMU adalah sebuah unit khusus yang dibentuk untuk menjalankan program-program pengembangan/pembangunan baik di Soekarno-Hatta maupun bandara lain yang berada di bawah kendali Angkasa Pura II, sehingga manajemen di kantor cabang bisa tetap fokus mengurusi operasional bandara.

”Jadi, nggak ada general manager atau kepala cabang dan jajarannya yang secara teknis ikut mengurusi proses pengembangan bandaranya. Mereka akan fokus bekerja melayani pengguna jasa secara optimal,” pungkasnya. Selain Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II juga melakukan pengembangan terhadap bandara lain, di antaranya Bandara Depati Amir, Bandara Sultan Thaha, Bandara Sultan Syarif Kasim II, Bandara Supadio, Bandara Husein Sastranegara, Halim Perdanakusuma, serta Bandara Medan Baru Kualanamu  sebagai pengganti Bandara Polonia Medan.

PT Angkasa Pura II merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengelola sebanyak 12 bandar udara  utama di kawasan Indonesia bagian barat, yaitu Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdana Kusuma (Jakarta), Husein Sastranegara (Bandung), Polonia (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badarudin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang),  Sultan Iskandar Muda (Aceh), Sultan Thaha (Jambi), serta Depati Amir (Pangkal Pinang). Selain itu, PT Angkasa Pura II juga melayani jasa pemanduan lalu lintas udara (Air Traffic Services) untu penerbangan di wilayah udara (Flight Information Region/FIR) Jakarta. (*)


Jakarta, 8 Februari 2012

PT Angkasa Pura II (Persero)
Corprorate Secretary





RP Hari Cahyono