Siginjai
II : Airport Emergency Exercise di Bandara Sultan Thaha Jambi
Bandara Sultan Thaha Jambi berhasil mencatat waktu tanggap darurat (Emergency
Response
Time)
selama 2.3 menit dalam simulasi dengan kode operasi “Siginjai II” Airport
Emergency Exercise (AEE) pada Kamis, 6 Desember 2012.
Waktu tersebut telah memenuhi
toleransi maksimal yang diberikan International
Civil Aviation Organization (ICAO), yaitu selama 3 menit. Emergency Response Time adalah toleransi
waktu yang diberikan bagi kendaraan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan
Pemadam Kebakaran (PKP-PK) untuk mencapai lokasi kejadian untuk kali pertama
setelah alarm tanda bahaya (Crash
Bell)
berbunyi.
Direktur Operasi Kebandarudaraan & para tamu undangan
Dalam latihan tersebut
diskenariokan sebuah peristiwa kecelakaan sebuah pesawat yang berasal dari Jakarta ke Bandara Sultan Thaha Jambi mengalami Crash
Landing. ”Kecelakaan” tersebut disebabkan oleh terjadinya Tire
Bursh (ban pecah) sehingga pesawat dengan nama ”Walet Airlines” tersebut mengayun kesebelah kanan dan engine-nya sekaligus
menyentuh Runway sehingga menimbulkan percikan api dan terbakar.
Akibat dari peristiwa ini sebanyak 30
penumpang mengalami luka berat, 25
penumpang luka ringan, 5 penumpang
pingsan, 4 orang meninggal dunia, dan 96 penumpang berhasil diselamatkan.
The Scenery of Exercise
Airport
Emergency Exercise merupakan salah satu kewajiban
yang harus dipenuhi oleh seluruh bandara dan wajib dilakukan sekurangnya sekali
dalam kurun dua tahun dengan tujuan untuk mengevaluasi kesiagaan baik peralatan
maupun kesiapan seluruh pihak terkait yang ada di sebuah bandar udara.
Selain itu dituntut pula kesigapan dalam beraksi maupun berkoordinasi berbagai pihak dalam menanggulangi kondisi darurat yang terjadi.
Fire & Fighting Rescue of Sultan Thaha Jambi Airport in action
Target
utama dari penanggulangan kondisi darurat adalah menyelamatkan nyawa seluruh
penumpang dan awak kabin sebanyak mungkin. Target lainnya adalah semaksimal mungkin meminimalisir dampak
lainnya yang ditimbulkan baik materiil maupun
non-materiil. Karena itu, meski sifatnya latihan, seluruh personel yang
terlibat di dalam kegiatan ini harus total memerankan fungsinya yang melibatkan
instansi terkait lain seperti Otoritas
Penerbangan, CIQ, SAR Provinsi Jambi,
TNI, Polri, Rumah Sakit, Maskapai Penerbangan, Pemerintah Daerah, serta instansi lainnya. (#4)
Siginjai II: Airport Emergency Exercise at Sultan Thaha Jambi
Airport
Sultan Thaha Jambi Airport was recorded Emergency Response
Time for 2.3 minutes in the simulation of Airport Emergency Exercise (AEE) with
operation code "Siginjai II" on December 6th, 2012. Sultan
Thaha Jambi Airport was successfully fulfilled maximum time tolerance for 3 minutes which given
by the International Civil Aviation Organization (ICAO). Emergency Response Time is the time tolerance which given to Fire and Fighting Rescue team to reach the scene for the first time after
the Crash Bell rings.
In practice scripted an accident a plane from Jakarta to
Sultan Thaha Jambi Airport was poor landing. The "Accident" is caused
by the Flat Tire, so that the aircraft with the name "Swallow
Airlines" swinging to the right and the engine touched to runway causing
sparks and flames. As a result of the ‘incident’, 30 passengers injured, 25 passengers
slightly injured, 5 passengers fainted, 4 people died, but 96 passengers rescued.
Airport Emergency Exercise is one of the obligations to be
fulfilled by all airports and must be done at least once in the two years. The
aim of exercise is to evaluate the readiness both of equipment and all
parties involved at the airport. In addition, it’s also required alertness and coordinating between various agencies in engaging to emergency situations.
The main objective of the Airport Emergency Exercise is to
save lives of passengers and crew members as much as possible. Other objectives
are to minimize other material and non-material impacts. Therefore, despite
only just exercise, all personnel who involved in this activities should totally
play as their role which involving other relevant agencies such as the Aviation
Authority, CIQ, Search and Rescue of Province of Jambi, TNI, Police, Hospitals,
Airlines, Local Government, etc. (#4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar